Buka Mubes X Pemuda Pancasila, Jokowi Ajak Sukseskan Visi Negara Maju 2045

Buka Mubes X Pemuda Pancasila, Jokowi Ajak Sukseskan Visi Negara Maju 2045


Buka Mubes X Pemuda Pancasila, Jokowi Ajak Sukseskan Visi Negara Maju 2045

Posted: 28 Oct 2019 08:09 PM PDT

Buka Mubes X Pemuda Pancasila, Jokowi Ajak Sukseskan Visi Negara Maju 2045JAKARTA, LELEMUKU.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara resmi membuka Musyawarah Besar X Pemuda Pancasila. Acara pembukaan digelar di Lagoon Garden, Hotel Sultan, Jakarta, pada Sabtu (26/10/2019).

Mengawali sambutannya, Kepala Negara menyampaikan terima kasih atas peran para kader Pemuda Pancasila di seluruh Tanah Air yang turut menjaga dan menyukseskan penyelenggaraan agenda-agenda politik nasional. Mulai dari pemilu, hingga pelantikan presiden dan wakil presiden yang telah berjalan dengan damai, tertib, dan lancar.

 "Untuk itu saya dan Bapak K.H. Ma'ruf Amin ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya pada keluarga besar Pemuda Pancasila karena saya tahu ada peran Pemuda Pancasila di dalamnya," jelas Presiden.

Presiden Jokowi juga menjelaskan cita-cita bangsa Indonesia untuk menjadi negara maju pada tahun 2045. Pada saat itu, Indonesia yang akan merayakan 100 tahun kemerdekaan berpotensi masuk 5 besar kekuatan ekonomi dunia dengan pendapatan per kapita per tahun Rp320 juta.

"Sebuah jumlah yang sangat besar. Itu kalau dihitung per bulan kurang lebih Rp27 juta per kapita per bulan," imbuh Presiden.

Namun, Presiden Jokowi menjelaskan, untuk mencapai cita-cita tersebut tidaklah mudah. Menurutnya, dibutuhkan kerja keras, inovasi, dan pondasi yang kuat berupa toleransi, persatuan, persaudaraan, dan karakter kebangsaan yang didasarkan Pancasila.

"Oleh sebab itu pada kesempatan yang sangat baik ini saya titip Pemuda Pancasila saya yakin akan terus dan tetap menjaga Pancasila, menjadi motor bagi pengamalan Pancasila untuk memberi jalan bagi pencapaian Indonesia yang maju, Indonesia yang sejahtera," tandas Kepala Negara, seperti dilansir dari siaran pers Kepala Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden, Erlin Suastini.

Turut hadir dalam acara pembukaan Mubes X Pemuda Pancasila, antara lain Ketua Umum Majelis Permusyawaratan Nasional Pemuda Pancasila Japto Soerjosoemarno, Ketua MPR RI Bambang Soesatyo selaku Ketua Panitia Mubes, Ketua DPD RI La Nyalla Mataliti, Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali, dan Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki.

Selain itu tampak hadir juga sejumlah tokoh masyarakat dan ketua umum partai politik serta organisasi kemasyarakatan. (Kemensetneg)

Jokowi Berikan Alasan Ia Memilih Para Menteri di Kabinet Indonesia Maju

Posted: 28 Oct 2019 07:52 PM PDT

Jokowi Berikan Alasan Ia Memilih Para Menteri di Kabinet Indonesia MajuJAKARTA, LELEMUKU.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Rabu (23/10/2019) lalu telah mengangkat dan mengambil sumpah dr. Terawan Agus Putranto sebagai Menteri Kesehatan. Saat bertemu wartawan di Istana, Kamis 24 Oktober 2019, Presiden menjelaskan dr. Terawan yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala RSPAD Gatot Soebroto berpengalaman dalam hal manajemen kesehatan.

Apalagi, Presiden menjelaskan saat memimpin RSPAD, dr. Terawan melakukan tugasnya dengan baik.

"Menteri ini titik beratnya lebih pada pengelolaan, lebih kepada manajemen. Baik itu manajemen anggaran, baik itu manajemen personalianya yang ada di Kementerian Kesehatan, baik manajemen mendistribusikan anggaran agar betul-betul bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat," kata Presiden Jokowi.

"Sehingga menterinya harus memiliki pengalaman dan manajemen yang baik. Saya lihat dr. Terawan dalam mengelola RSPAD memiliki kemampuan," jelas Kepala Negara.

Alasan kedua, dr. Terawan memiliki rekam jejak yang diakui di dunia internasional, yaitu pernah didaulat menjadi Ketua International Committee on Military Medicine (ICMM), sebuah organisasi dokter militer dunia. Selain itu, pengalaman dr. Terawan di lapangan juga dibutuhkan untuk menghadapi bencana dan ancaman endemik.

"Kita ini selalu berada dalam posisi bencana dan ancaman endemik di Indonesia masih ada. Saya lihat waktu beberapa kali saya undang, orientasinya adalah preventif. Itu yang akan lebih dititikberatkan. Artinya yang berkaitan dengan pola hidup sehat, pola makan yang sehat, olahraga yang sehat, bukan titik beratnya pada mengurusi yang telah sakit. Membuat rakyat kita sehat. Saya kira itu," jelas Presiden Joko Widodo, seperti dilansir dari siaran pers Kepala Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden, Erlin Suastini.

Adapun terkait pemilihan S.T. Burhanudin sebagai Jaksa Agung, Presiden Jokowi mengatakan ia membutuhkan orang yang berasal dari internal agar lebih memahami hal-hal di dalam Kejaksaan Agung. Untuk diketahui, sebelumnya S.T. Burhanudin pernah menjabat sebagai Jaksa Agung Muda Perdata dan Tata Usaha Negara.

"Kemudian Pak Jaksa Agung juga saat bertemu dengan saya menyampaikan hal-hal yang berkaitan dengan proses-proses perbaikan internal dan juga yang berkaitan dengan pencegahan korupsi. Saya kira itu yang saya sangat tertarik," kata Presiden.

Untuk posisi Menteri Dalam Negeri, Presiden Jokowi menilai Tito Karnavian memiliki pengalaman di lapangan dan hubungan dengan daerah yang baik selama menjabat sebagai Kapolri. Untuk itu, Presiden memberikan tugas kepada Tito Karnavian untuk mengawal cipta lapangan kerja agar investasi di daerah bisa berjalan dengan baik.

"Kemudian juga saya sampaikan yang berkaitan dengan pelayanan, utamanya di bidang yang berkaitan dengan pelayanan publik di daerah-daerah agar bisa dikoordinasi dengan baik dengan seluruh kepala daerah yang ada sehingga tata kelola dalam pelayanan kepada dunia usaha, dunia bisnis, dalam investasi, itu betul-betul bisa ramah, cepat, dan kita harapkan penciptaan lapangan kerja bisa dilakukan," imbuh Presiden.

Sementara untuk Menteri Hukum dan HAM, Presiden Jokowi memberikan tugas untuk memperbaiki dan mengoreksi apa yang perlu diperbaiki. Secara khusus, Presiden menugaskan Yasonna Laoly untuk menyelesaikan omnibus law yang menurut Kepala Negara merupakan sebuah pekerjaan besar.

"Bagaimana kurang lebih 74 UU itu bisa direvisi sekaligus sehingga bisa memperbaiki pelayanan-pelayanan publik yang ada, pelayanan kepada dunia usaha, sehingga betul-betul cipta lapangan kerja itu konkret bisa kita lakukan. Saya kira tugas menteri ada di situ. Termasuk juga yang berkaitan dengan tata kelola yang ada di lapas," ungkap lagi Presiden.

Dalam pertemuan tersebut, Presiden Joko Widodo didampingi oleh Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan Deputi bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin. (Kemensetneg)

Jokowi Jelaskan Alasan Memasukkan Nadiem Makarim dan Fachrul Razi ke Kabinet Indonesia Maju

Posted: 28 Oct 2019 07:02 PM PDT

Jokowi Jelaskan Alasan Memasukkan Nadiem Makarim dan Fachrul Razi  ke Kabinet Indonesia MajuJAKARTA, LELEMUKU.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu dengan para wartawan yang biasa bertugas di lingkungan Istana Kepresidenan. Dalam pertemuan yang digelar di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis, 24 Oktober 2019 itu, Kepala Negara memberikan kesempatan kepada para wartawan untuk bertanya seputar Kabinet Indonesia Maju yang baru dilantiknya.

Pertama, wartawan menanyakan alasan pemilihan Nadiem Makarim sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Menurut Presiden, diperlukan terobosan-terobosan dalam mengelola pendidikan di Indonesia, termasuk dalam hal manajerial ratusan ribu sekolah dan sekitar 50 juta pelajar yang tersebar di seluruh Indonesia.

"Bayangkan mengelola sekolah, mengelola pelajar, me- manage guru sebanyak itu, dan dituntut oleh sebuah standar yang sama," kata Presiden Jokowi.

Kepala Negara lantas menjelaskan bahwa di zaman sekarang ada peluang yang namanya teknologi. Presiden melihat Nadiem merupakan sosok yang mumpuni di bidang teknologi sehingga diharapkan bisa mewujudkan visi misi Presiden di bidang pendidikan.

"Kita diberi peluang, telah ada yang namanya teknologi, yang namanya aplikasi sistem, yang bisa mempermudah, bisa membuat lompatan, loncatan, sehingga hal-hal yang dulu dirasa tidak mungkin, sekarang menjadi mungkin. Oleh sebab itu kenapa dipilih Mas Nadiem Makarim," papar Presiden Jokowi.

"Beliau sudah cerita yang akan dikerjakan itu apa. Sehingga kita harapkan lompatan kualitas sumber daya manusia kita, kualitas SDM kita, nanti betul-betul bisa terjadi. Ada peluang besar, ada terobosan besar untuk melakukan itu," imbuh Presiden.

Selanjutnya, wartawan bertanya soal pemilihan Fachrul Razi sebagai Menteri Agama. Presiden menjawab bahwa sejarah telah mencatat sebelumnya ada Menteri Agama yang memiliki latar belakang militer. Selain itu, Presiden juga ingin agar isu-isu radikalisme dan intoleransi bisa secara konkret diselesaikan oleh Kementerian Agama.

"Jadi ke depan kita harapkan nanti Pak Menteri Agama bisa berbicara banyak mengenai yang berkaitan dengan perdamaian, toleransi. Beliau memiliki pengalaman di lapangan yang panjang, dan saya kira pendekatannya adalah pendekatan lunak yang baik," tandas Presiden, seperti dilansir dari siaran pers Kepala Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden, Erlin Suastini.

Dalam pertemuan tersebut, Presiden Joko Widodo didampingi oleh Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan Deputi bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin. (Kemensetneg)